Penyendiri Dalam Psikologi
PENYENDIRI DALAM PSIKOLOGI
Hikikomori (arti harfiah:
menarik diri, mengurung diri) adalah istilah Jepang untuk fenomena di kalangan
remaja atau dewasa muda di Jepang yang menarik diri dan mengurung diri dari
kehidupan sosial. Istilah hikikomori merujuk kepada fenomena sosial secara umum
sekaligus sebutan untuk orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok sosial ini.
Berdiam di dalam rumah |
- Menghabiskan sebagian besar waktu dalam satu hari dan hampir setiap hari tanpa meninggalkan rumah
- Secara jelas dan keras hati menghindar dari situasi sosial.
- Simtom-simtom yang mengganggu rutinitas normal orang tersebut, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau kegiatan sosial, atau hubungan antarpribadi.
- Merasa penarikan dirinya itu sebagai sintonik ego.
- Durasi sedikitnya enam bulan.
- Tidak ada gangguan mental lain yang menyebabkan putus sosial dan penghindaran.
Meski tingkatan fenomena ini
bervariasi, bergantung kepada individunya, sejumlah orang bertahan mengisolasi
diri selama bertahun-tahun atau bahkan selama berpuluh-puluh tahun. Hikikomori
sering bermula dari enggan sekolah.
Menurut survei Kementerian
Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, 1,2% penduduk Jepang pernah
mengalami hikikomori 2,4% di antara penduduk berusia 20 tahunan pernah sekali
mengalami hikikomori (1 di antara 40).Dibandingkan perempuan, laki-laki
hikikomori jumlahnya empat kali lipat.Satu di antara 20 anggota keluarga yang
orang tuanya berpendidikan perguruan tinggi pernah mengalami hikikomori. Tidak
ada hubungannya antara keluarga berkecukupan atau tidak berkecukupan secara
ekonomi:
·
jumlah laki-laki hikikomori lebih banyak
daripada perempuan
·
kebanyakan berasal dari golongan berusia
20-29 tahun (ada pula kasus dari orang berusia 40 tahunan)
·
kebanyakan berasal dari orang tua
berpendidikan perguruan tinggi.
2. ANTI SOSIAL
Anti sosial adalah sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan
penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di
sekitarnya. Seseorang yang antisosial menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab
serta kurangnya penyesalan mengenai kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan.
Orang yang kepribadian antisosial secara persisten melakukan
pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar
norma.
Mereka mengabaikan norma dan konvensi sosial,
impulsif, serta gagal dalam membina hubungan interpersonal dan pekerjaan. Suatu
tindakan antisosial termasuk dalam tindakan sosial berorientasi di keberadaan
orang lain atau mempunyai makna subjektif bagi orang-orang yang melakukannya.
Tindakan-tindakan antisosial biasanya mendantangkan kerugian bagi masyarakat
luas sebab pada dasarnya si pelaku tidak menyukai keteraturan sosial (social order) yang diinginkan oleh sebagian
besarr anggota masyarakat lainnya.
Ciri-ciri Kepribadian Anti sosial
Berikut ini adalah ciri-ciri dari orang yang mempunyai
sikap anti sosial, yaitu.
- Mempunyai Ego yang Tinggi
Seseorang dengan sikap anti
sosial biasanya akan memiliki rasa ego yang tinggi, hal ini yang membuat mereka
sangat sulit untuk berubah dari sikap anti sosial tersebut. Yang ada biasanya
malah mereka memaksakan agar orang lain mengerti dan memahami diri mereka tanpa
mengindahkan pendapat dari orang lain.
- Jarang Berbicara
Orang yang anti sosial
terbiasa untuk memikirkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan tentang orang
lain, salah satu ciri yang sangat jelas dari sikap anti sosial adalah jarang
berbicara. Saat mereka terpaksa berinteraksi dengan orang lain, mereka akan
berbicara sedikit saja bahkan terkadang hanya menggunakan bahasa tubuh. Hal
tersebut semata dilakukan untuk mengakhiri pembicaraan.
- Tidak Meminta Bantuan
Saat orang anti sosial
menghadapi suatu masalah, mereka tidak akan meminta bantuan terhadap orang
lain. Sebaliknya yang mereka lakukan adalah berusaha menyelasaikan masalahnya
sendirian. Orang anti sosial mempunyai mindset bahwa ia mampu menyelesaikan
setiap masalahnya sendiri tanpa perlu bantuan orang lain.
- Tidak Mempunyai Sikap Dominan
Setiap orang selalu ingin
menjadi aktor utama dalam setiap kehidupan, entah itu di sekolah, pergaulan,
maupun pekerjaan. Tetapi hal ini tidak berlaku sama sekali pada mereka yang
memiliki sikap anti sosial. Mereka lebih memilih menjadi penonton dalam
kehidupan ini daripada harus terlibat dalam sesuatu yang menurutnya tidak ada
artinya.
- Lebih Suka Menyendiri
Ciri orang anti sosial yang
terakhir dan paling ketara adalah sikapnya yang lebih suka menyendiri daripada
berkumpul dengan orang lain. Mereka lebih suka menghabiskan waktunya sendirian
dengan hal uang diinginkannya daripada keluar berkumpul dengan orang lain.
Intinya adalah seseorang yang anti-sosial menganggap hidupnya lebih berwarna
jika sendirian tanpa ada gangguan dari orang lain.
Penyebab Kepribadian Anti Sosial
Kepribadian seseorang pastilah terbentuk dari kombinasi
dari emosi, pikiran, dan perilaku pada masa lalu. Itulah mengapa kepribadian
setiap orang selalu berbeda, karena tidak mungkin suatu pikiran dan pengalaman
setiap orang sama. Hal ini juga berlaku pada kepribadian anti sosial, berikut
ini adalah beberapa penyebab yang membentuk sikap anti sosial pada seseorang.
- · Kegagalan Keluarga dalam Pendidikan Informal
Penyebab utama sikap
kepribadian anti sosial pada seseorang adalah karena gagalnya peran keluarga
pada pendidikan informal. Masa anak-anak adalah masa yang paling penting dalam
pertumbuhan manusia, itulah mengapa pada masa kecil kita terbiasa untuk di
didik mengenai sikap dan perilaku yang baik oleh orang tua.
- · Kegagalan dalam Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan Sekitar
Kehidupan sosial
bermasyarakat selalu berkembang dengan zaman, biasanya orang yang tak bisa
menyesuaikan dirinya dengan perkembangan sosial masayarakat tersebut akan
cenderung memiliki sikap anti sosial.
- · Pelampiasan Akibat Kenyataan yang tak Sesuai dengan Harapan
Kehidupan seperti roda yang
terus berputar, kadang ada diatas, kadang juga ada dibawah. Tidak selamanya
kenyataan akan sesuai dengan harapan kita, ada kalanya akan menyimpang. Bagi
orang yang bermental lemah biasanya akan melapiaskannya dengan sikap anti
sosial.
3. AUTISME
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan
ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku
terbatas, berulang-ulang dan karakter stereotip. Gejala autis muncul sebelum 3
tahun pertama kelahiran sang anak. Autisme merupakan salah satu dari tiga
gangguan Autism spectrum disorder. Dua di antaranya
adalah sindrom Asperger dan PDD-NOS (pervasive developmental disorder,
not otherwise specified).
§ Penyebab Autis
Menurut CDC, tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan anak-anak
menjadi autis. Para ilmuwan berpikir bahwa ada hubungan genetika dan
lingkungan. Mengetahui penyebab pasti dari autisme sangat sulit karena otak
manusia sangat rumit. Otak mengandung sel saraf lebih dari 100 miliar neuron
disebut. Setiap neuron mungkin memiliki ratusan atau ribuan sambungan yang
membawa pesan ke sel-sel saraf lain di otak dan tubuh. Neurotransmiter menjaga
neuron bekerja sebagaimana mestinya, seperti Anda dapat melihat, merasakan,
bergerak, mengingat, emosi pengalaman, berkomunikasi, dan melakukan banyak
hal-hal penting lainnya.
Sejumlah kemungkinan penyebab autis lain
telah diduga, tetapi tidak terbukti. seperti:
- Diet
- Perubahan saluran pencernaan
- Keracunan merkuri
- Ketidakmampuan tubuh menggunakan vitamin dan mineral dengan benar
- Sensitivitas vaksin
§ Tanda, Gejala dan Diagnosis Autisme
Komunikasi
- Tidak berbicara atau sangat terbatas.
- Kehilangan kata-kata sebelum bisa mengatakan.
- Kesulitan mengekspresikan keinginan dan kebutuhan dasar.
- Kurang dapat membangun kosakata.
- Bermasalah mengikuti arah atau menemukan benda-benda yang bernama.
- Mengulangi apa yang dikatakan (echolalia).
- Bermasalah menjawab pertanyaan.
- Ucapan yang terdengar berbeda karena nada tinggi.
·
§
Keterampilan
sosial
- Kontak mata buruk dengan orang atau benda.
- Kurang dalam bermain keterampilan.
- Menjadi terlalu fokus pada suatu topik atau benda-benda yang menarik bagi mereka.
- Masalah dalam berteman.
- Menangis,marah, tertawa, atau tertawa tanpa alasan yang diketahui atau pada waktu yang salah.
- Menyukai sentuhan atau pelukan.
- Gerakan tangan goyang, mengepakkan atau lainnya (bergerak sendiri tanpa disadari).
- Tidak memperhatikan hal-hal yang dilihat atau didengar.
- Bermasalah terhadap perubahan dalam rutinitas.
- Menggunakan benda-benda dengan cara yang tidak biasa.
- Tidak takut terhadap bahaya nyata.
- Menjadi sangat sensitif atau tidak cukup sensitif terhadap sentuhan, cahaya, atau suara (misalnya, tidak menyukai suara keras atau hanya merespons ketika suara yang sangat keras, disebut juga gangguan integrasi sensorik).
- Kesulitan makan (hanya menerima makanan yang dipilih, menolak tekstur makanan tertentu).
- Gangguan tidur.
4. GANGGUAN KECEMASAN SOSIAL
Gangguan kecemasan sosial mempengaruhi emosi
dan perilaku sesorang. Hal ini juga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik yang
signifikan. Emosi dan perilaku yang merupakan tanda-tanda dari gangguan
kecemasan sosial, diantaranya:
· Rasa takut yang intens untuk berinteraksi
dengan orang asing
· Ketakutan pada situasi dimana anda mungkin
akan dinilai
· Khawatir akan mempermalukan diri sendiri ·
Takut orang lain akan melihat bahwa anda terlihat cemas
· Kecemasan yang mengganggu rutinitas
sehari-hari anda, pekerjaan, sekolah, atau kegiatan lain
· Menghindari melakukan suatu kegiatan atau
berbicara kepada orang lain karena malu
· Menghindari situasi dimana anda mungkin
menjadi pusat perhatian
· Kesulitan membuat kontak mata
· Kesulitan berbicara
Tanda-tanda dan gejala fisik yang muncul karena gangguan kecemasan sosial diantaranya:
· Wajah yang memerah
· Berkeringat
· Gemetar atau bergetar
· Detak jantung yang cepat
· Tidak enak perut
· Mual
· Suara gemetar
· Otot menjadi tegang
· Kebingungan
· Diare
· Tangan yang dingin berkeringat
5. INTROVERT
Introversion atau Introvert adalah
kepribadian seseorang yang lebih cenderung fokus dengan dunia yang ada di dalam
pikirannya sendiri. Orang-orang yang memiliki sifat introvert lebih cenderung
untuk menutup diri dari kehidupan luar.
Introvert adalah kepribadian seseorang yang lebih banyak
berpikir, tetapi lebih sedikit beraktifitas. Orang-orang introvert lebih senang
berada di dalam kesunyian atau kondisi yang tenang, dibandingkan di tempat yang
terlalu ramai atau banyak orang.
Ciri-ciri
1. Tidak Tertarik Untuk Menjalin
Obrolan Kecil
Seorang introvert lebih menyukai percakapan yang berbobot atau
penting. Sedangkan untuk obrolan ringan, seorang introvert biasanya
mendengarkan saja, dan malas untuk menimpali. Jadi biasanya orang introvert
lebih memilih untuk diam.
2. Penuh
Pertimbangan dalam Membuat Pesan Teks
Ketika seorang introvert mendapatkan pesan teks dari orang yang
dianggap penting dan berarti, maka dia akan menunggu hingga pesannya dibalas.
Seorang introvert akan memikirkan terlebih dahulu respon bijaksana seperti apa
yang hendak dia tuliskan untuk membalas pesan tersebut.
3. Introvert
Tidak Betah Ketika di dalam Keramaian
Keramaian di sini maksudnya adalah ketika bersama banyak teman.
Seorang introvert justru ingin segera untuk pulang dan menyendiri. Seorang
Introvert justru lebih mampu untuk menikmati kesendiriannya dan menjalani
kehidupannya sehari-hari sendirian.
4. Orang
Introvert Sangat Jeli dan Mengingat Sekelilingnya
Introvert adalah pribadi yang sangat memperhatikan lingkungannya
dan mengingat di setiap detailnya. Tetapi ia jarang mengungkapkannya kepada
orang lain, kecuali memang dirasa sangat perlu.
5. Hati
Seorang Introvert Hanya Terbuka bagi Orang Tertentu Saja
Seorang introvert akan menceritakan isi hatinya hanya kepada
orang tertentu yang dipercayainya saja. Karena seorang introvert sangat
memprihatikan privasinya, dan tidak mau ceritanya itumenjadi konsumsi pribadi
atau kalangan tertentu saja.
6. Berpikir
Sebelum Berbicara
Seorang introvert selalu memikirkan sesuatu sebelum bertindak,
termasuk berhati-hati sebelum mengutarakan pendapat kepada orang lain.
7. Introvert
Lebih Menikmati Waktunya Sendiri
Ketika orang lain senang nongkrong beramai-ramai bersama
temannya, seorang introvert justru lebih nyaman dan tenang dalam kesendiriannya
di rumah. Seorang introvert akan menghabiskan waktunya untuk menekuni hobi dan
pekerjaan yang ia sukai.
8. Seorang
Introvert Tidak Mudah Percaya
Karena seorang introvert lebih nyaman bersama orang-orang
tertentu, maka hal ini-pun berpengaruh pada kepercayaannya terhadap orang lain.
Seorang introvert tidak mudah terbuka kepada sembarang orang, karena ia
menganggap bahwa orang lain belum tentu dapat memegang amanah.
9. Seorang
Introvert Terkadang Tampak Galak
Seorang introvert akan benar-benar menjaga privasinya, hanya
untuk diri sendiri dan orang kepercayaannya, apabila ada orang yang berusaha
mengusik privasi hidupnya. Maka seorang introvert akan merasa sangat terganggu
dan marah besar.
10. Lebih
Suka Mengekspresikan Diri dengan Menulis
Kelebihan seorang introvert adalah mereka mampu untuk merenung,
instrospeksi diri, dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Seorang
Introvert tak selalu nyaman menggunakan komunikasi verbal untuk mengungkapkan
perasaannya.
Dengan kelebihan semacam ini, seorang nitrovert sangat
berpotensi menjadi seorang penulis yang kritis, tentang apapun itu. Hal ini
membuatnya lebih nyaman, termasuk ketika ia sedang berkomunikasi biasa.
Si Introvert lebih suka untuk berkirim pesan pesan atau email
dibandingkan dengan telepon, atau bertatap muka secara langsung.
11. Sering
Dianggap Sebagai Orang yang Misterius
Karena sikapnya yang lebih suka diam dan menyendiri, atau hanya
berkelompok dengan segelintir orang saja, maka akan banyak orang yang
menganggapnya seorang yang misterius dan sulit ditebak.
12. Lebih
Menyukai Pekerjaan yang Tenang
Seorang Introvert lebih menyukai pekerjaan yang tenang seperti
membaca, memancing, atau duduk di depan komputer.
6.
Syndrome Asperger
Sindrom Asperger (bahasa inggris: Asperger
syndrome, Asperger's
syndrome, Asperger's
disorder, Asperger's atau AS) adalah salah satu gejala autisme di
mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan
lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima.
Seorang penderita sindrom Asperger
umumnya tidak memiliki kesulitan dalam perkembangan bahasa/linguistik, namun
mereka cenderung memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi
non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti seperti itu, dan mereka
hanya memahami apa arti kata tersebut, seperti yang ia pahami di dalam kamus.
Namun, kebanyakan penderita memiliki perbendaharaan kata dan wawasan yang
melebihi anak-anak seusianya dan kerap dijuluki "profesor kecil".
Para penderita sindrom Asperger sering kesulitan memahami ironi, sarkasme, dan penggunaan bahasa slang, apalagi memahami mimik muka/ekspresi orang lain, dan cenderung berbahasa dengan gaya formal. Mereka juga tergolong sulit bersosialisasi dengan orang lain dan cenderung menjadi pemalu, tergantung tingkat keparahan penyakit atau perkembangan si penderita sendiri. Penderita sindrom ini kerap menjadi sasaran bullying, terutama pada usia anak dan remaja.
Para penderita sindrom Asperger sering kesulitan memahami ironi, sarkasme, dan penggunaan bahasa slang, apalagi memahami mimik muka/ekspresi orang lain, dan cenderung berbahasa dengan gaya formal. Mereka juga tergolong sulit bersosialisasi dengan orang lain dan cenderung menjadi pemalu, tergantung tingkat keparahan penyakit atau perkembangan si penderita sendiri. Penderita sindrom ini kerap menjadi sasaran bullying, terutama pada usia anak dan remaja.
Penyebab Sindrom Asperger
Penyebab pasti
atau penyebab sindrom Asperger belum teridentifikasi, tetapi para ahli meyakini
bahwa kelainan pada otak berpengaruh besar dalam perkembangannya. Para ilmuwan
telah menemukan bahwa anak-anak dengan sindrom Asperger memiliki otak dengan
perbedaan fungsional dan struktural pada daerah tertentu. Ada kemungkinan bahwa
perbedaan yang terbentuk selama perkembangan janin.
Para ahli juga
percaya bahwa kondisi ini dikarenakan turun-temurun, karena banyak pasien yang
dirawat karena riwayat keluarga yang memiliki sindrom Asperger atau bentuk lain
dari ASD. Namun, para ilmuwan belum mengidentifikasi gen khusus yang berperan
penting pada kondisi tersebut.
Gejala Utama Sindrom Asperger
Pasien yang
didiagnosis dengan sindrom Asperger menunjukan berbagai gejala yang
berbeda-beda. Semua gejala terkait dengan dua ciri perilaku utama dari kondisi
ini, yaitu: a) terpaku pada satu ketertarikan tertentu dan tingkah laku yang
berulang-ulang, dan b) kesulitan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi.
Beberapa gejala yang paling umum adalah:
- · Kesulitan berbicara, seperti kurangnya ritme, nada suara aneh, dan nada yang datar
- · Berbicara menggunakan bahasa formal, Bahasa yang terlalu tinggi untuk usia mereka
- · Kurang berempati
- · Perkembangan motorik yang lambat
- · Sensitivitasnya tergolong tinggi
- · Tidak dapat mengatur suara terhadap lingkungannya
- · Terpaku pada ketertarikan tertentu
- · Tidak dapat bersosialisasi atau bercakap-cakap, selain pada ketertarikan mereka
- · Kecemasan dan depresi
- · Bicara yang berulang-ulang
- · Sebagian besar akan berbicara tentang diri mereka sendiri, bukan orang lain
- · Bertingkah dan berperilaku aneh
- · Sulit untuk bertatap mata
- · Tidak dapat memahami isu-isu sosial dan emosional
- · Memiliki ritual yang tidak biasa
- · Memiliki kecenderungan untuk menjadi sangat terampil dan berbakat di bidang tertentu seperti seni.
Pengobatan untuk sindrom Asperger
sebagian besar terdiri dari kombinasi beberapa jenis terapi, yang tergantung
pada gejala yang ditunjukan oleh pasien. Beberapa pengobatan yang paling umum digunakan adalah:
- · Terapi bicara, fisik, atau terapi okupasi - terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien.
- · Terapi keterampilan sosial - terapi ini fokus pada pengembangan kemampuan pasien untuk bersosialisasi dengan orang lain dan memahami berbagai bentuk komunikasi non-verbal.
- · Terapi Perilaku – terapi ini dilakukan untuk mengatasi perilaku yang tidak diinginkan dan mengubahnya menjadi perilaku positif.
- · Pendidikan Khusus - pasien dengan Sindrom Asperger biasanya tidak dapat mengikuti pendidikan normal. Dengan demikian, pendidikan khusus sering disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus pendidikan mereka.
Sementara pengobatan biasanya dilakukan di
bawah bimbingan seorang psikolog, psikiater, atau konselor terlatih, pengobatan
juga dapat dilakukan di dalam rumah, terutama bagi anak-anak yang telah
didiagnosis dengan kondisi ASD.
7.
Syndrome Savant
Savant Syndrome atau Sindrom Savant adalah suatu kondisi langka di mana orang dengan
gangguan perkembangan saraf, gangguan autisme terutama spektrum atau cedera
otak, menunjukkan kapasitas yang mendalam dan luar biasa atau kemampuan jauh
melebihi dari apa yang akan dianggap normal.
Menguasai Sesuatu Jauh Diatas Normal |
Bentuk sindroma
savant lainnya adalah sindroma savant, di mana seseorang memperoleh kemampuan
atau keterampilan luar biasa setelah demensia, cedera kepala atau gegar otak,
epilepsi, atau gangguan otak lainnya. Sindrom ini lebih jarang terjadi, dengan
studi oleh Darold Treffert pada tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam daftar 319
ahli penyakit yang diketahui, hanya 32 yang mendapatkan sindroma savant.
Tanda dan gejala
Keterampilan yang
cerdas biasanya ditemukan di satu atau lebih dari lima bidang utama: seni,
memori, aritmatika, kemampuan musik, dan keterampilan spasial . Jenis paling
umum dari savant adalah savant kalender, "kalender manusia" yang
dapat menghitung hari dalam seminggu untuk tanggal tertentu dengan kecepatan
dan akurasi, atau mengingat kenangan pribadi dari tanggal tertentu . Memori
lanjutan adalah kunci "superpower" dalam kemampuan awam.
Sekitar setengah
dari savant adalah autis ; separuh lainnya sering mengalami beberapa bentuk
cedera atau penyakit sistem saraf pusat . Diperkirakan 10% penderita autisme
memiliki beberapa kemampuan awet.
Sumber : http://jembatanpsikologi.blogspot.co.id/p/sumber.html
Sumber : http://jembatanpsikologi.blogspot.co.id/p/sumber.html
Komentar
Posting Komentar